April 2018 - LPPMD Unpad

Kamis, 26 April 2018

UNPAD Dijaga oleh BRIMOB; Apakah Unpad Kekurangan Satpam yang Bertugas?
oleh: Viona Mahardika


Akhir-akhir ini, kita sebagai Mahasiswa UNPAD sering sekali melihat aparat berkeliaran di kawasan kampus. Dengan dalih menjaga keamanan tidak sulit menemukan mereka (BRIMOB dalam hal ini) di kampus, diantaranya di sekitar gerbang lama (Gerlam) dan area pembangunan gedung baru UNPAD atau lebih tepatnya di belakang gedung rektorat. 
Kehadiran BRIMOB di kawasan kampus makin terasa terutama saat mereka meng-interupsikami (terdiri dari mahasiswa UNPAD dan UIN SGD Bandung) yang sedang melaksanakan aksi kamisan (29/3), bertempat di Broklyn, dengan mempersoalkan ketiadaan surat izin kegiatan aksi kamisan. Satu bulan sesudahnya, tepatnya tanggal 17 April 2018 di tempat yang sama, hal serupa menimpa LPPMD -- yang sedang membuka stand rekruitmen anggota baru, dan BEM KEMA UNPAD. Bahkan, apa yang menimpa BEM KEMA UNPAD bisa dibilang keterlaluan. Pasalnya, kegiatan mimbar bebas yang diinisiasi BEM KEMA UNPAD dalam rangka prakondisi menuju forum dialog dengan rektor dianggap kegiatan yang mengganggu ketertiban umum oleh BRIMOB. 
Kehadiran BRIMOB di kawasan kampus dan tindakan mereka itu jelas mengancam kebebasan akademik dan demokrasi Indonesia itu sendiri yang sudah susah payah – berdarah-darah, dimenangkan lewat Reformasi 1998. Kampus yang seharusnya jadi ruang paling demokratis bagi mahasiswa, di mana mahasiswa dijamin kebebasannya (berpikir, berekspresi,berpendapat dan mengkritisi) oleh Negara, pada praktiknya justru sebaliknya. 
Tentu saja ini pertanyaan bagi kita selaku Mahasiswa Unpad yang sadar dan mengerti, kenapa Brimob ada di dalam kampus dan berkeliaran dengan bebas? Pertanyaan ini kemudian penulis sampaikan kepada Rektor UNPAD,Tri Hanggono Achmad saat penulis menghadiri forum dialog bersama rektor yang diselenggarakan oleh BEM KEMA UNPAD. Rektor menyampaikan bahwasannya UNPAD telah bekerjasama dengan BRIMOB untuk urusan pengamanan kampus. Bukankah ini sebuah kekeliruan dan ketidakmengertian birokrat kampus akan arti penting demokratisasi yang harus terus disempurnakan pasca lengsernya Soeharto? Untuk apa ada satpam kampus jika pihak rektorat dengan sengaja melibatkan BRIMOB di dalam kampus?
Fungsi pengamanan dalam kampus seharusnya diemban oleh satpam saja sehingga tidak perlu melibatkan BRIMOB, karena secara aturan, BRIMOB merupakan kesatuan polisi khusus yang memiliki tugas dalam menangani kasus antiterorisme, antibahan peledak dan membantu peran TNI sebagai alat pertahanan negara dalam keadaan perang (http://www.tribunnews.com/nasional/2017/10/01/polri-tegaskan-tugas-brimob-bantu-tentara-jika-terjadi-perang). Melihat tugas dan fungsi BRIMOB macam itu, tentu  saja kehadiran BRIMOB di Kampus UNPAD akhir-akhir ini tidak pada tempatnya. 
Di samping itu, kehadiran BRIMOB di Kampus UNPAD juga bermasalah dalam prosesnya. Karena sebelum mereka hadir, tepatnya tanggal 8 Januari sebanyak 48 orang satpam dipecat oleh pihak rektorat, dari 351 petugas keamanan yang dipekerjakan. Pemecatan ini dilakukan pasca beralihnya tender pengadaan tenaga kerja keamanan dari PT SENTINEL ke PT KARTIKA. Meskipun dalam audiensi yang melibatkan rektorat, satpam, PT KARTIKA, BEM dan BPM KEMA UNPAD, pihak rektorat menyatakan akan mencari solusi terkait satpam yang dipecat. Kemudian ihwal pelibatan BRIMOB dalam pengamanan kampus, PT KARTIKA menyatakan bahwasannya pelibatan BRIMOB dalam pengamanan kampus hanyalah sementara sampai proses seleksi satpam baru usai. Namun bagaimanapun, berawal dari sinilah persoalannya dimulai, setidaknya ada dua pihak yang dirugikan, yaitu mahasiswa lewat tindakan-tindakan tidak demokratis BRIMOB, dan para pekerja/petugas keamanan yang semula dipekerjakan dan kini dipecat. 
Oleh karena itu, usir BRIMOB dari kampus dan batalkan kerjasama antara UNPAD dengan PT KARTIKA (yang menjadi pintu masuk BRIMOB berkeliaran di UNPAD).
Kampus sebagai ruang kebebasan akademik (UU PT No.12 Tahun 2012), mengembangkan dirinya melalui kebebasan berpikir, mengkritisi, dan berpendapat, dan hal ini hanya bisa dijalankan dengan dijaminnya demokratisasi dalam kampus berjalan mulus tanpa gangguan BRIMOB. Apakah mungkin demokratisasi Kampus UNPAD berjalan mulus jika setiap aktivitas mahasiswanya diganggu BRIMOB? Di samping itu, masuknya BRIMOB untuk penjagaan di kampus setelah adanya pemangkasan petugas keamanan kampus , itu menandakan bahwasannya pihak kampus tidak peduli terhadap kesejahteraan dan hak-hak pekerjanya.